Kesabaran...

Ada yang perlu kita bedakan antara sabar dan keras kepala. Keduanya kadang tampak sangat berbeda tapi adakalanya batas antara sabar dan keras kepala kelihatan begitu tipis. Yang pertama mengantarkan kita kepada kebaikan, kemuliaan dan pertolongan Allah, sehingga kita dapat meraih kemenangan meski tampak berdaya. Sementara yang kedua, mendekatkan diri kita pada keburukan, kehinaan dan keterpurukan, sehingga tak berdaya meski kita memiliki segala yang kita perlukan untuk meraih kejayaan.

Sabar, kata Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merupakan suatu pekerti yang dapat dibentuk oleh seeorang. Ia menahan nafsu dan putus asa, sedih dan sentimentil. Ia menahan jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari merintih kesakitan, dan anggota badan dari melakukan sesuatu yang tidak patut. Sabar merupakan ketegaran hati atas hukum takdir dan hukum-hukum syariat.

Sementara keras kepala atau keras hati, merupakan kekeringan hati yang menghalanginya untuk menerima masukan dari luar. Suatu kekerasan yang menolaknya untuk menerima pengaruh dari masukan tersebut. Ia tidak menerima kesan karena kekerasan dan kejumudannya. Bukan karena kebijakan dan kesabarannya.

Kesabaran melahirkan kelapangan dada untuk menerima kebenaran dan kekuatan hati untuk menetapi kebaikan, meski perasaan tidak menyukainya. Sementara sikap keras kepala, terkadang lahir dari keengganan kita menerima nasihat -yang paling tulus sekalipun- hanya karena tak sesuai dengan apa yang kita inginkan atau karena kita mementingkan siapa yang berbicara daripada apa yang dibicarakannya. Boleh jadi, sahabat kita yang memberi nasehat dengan bijak dan tepat -tapi karena kita merasa gusar- kita menolaknya. Kalau tak terkendali, kita bisa meninggikan diri, sehingga menepuk dada dengan bangga atau dengan nada marah "Kamu kenal saya nggak sih??..."

Sampai disini, kita yelah terjatuh pada sikap takabbur. Sombong. Dan, inilah titik awal kemuliaan kita selaku manusia. Kecerdasan tak punya lagi makna ketika kita keras kepala atau tinggi hati, karena keduanya menuntun kita pada putusan-putusan yang tidak benar (baca: bodoh). Kehebatan kita tak lagi punya arti karena cenderung lari dari mereka yang fazhzhan dan ghalizhal qalb. Tajam mulutnya dan keras hatinya.

Allah SWT berfirman "Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhi diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkal-lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" (QS. Ali 'Imron :159)

Jika kita bersikap keras dan melukai perasaan, terlebih kepada orang-orang yang menasehati kita dengan tulus, maka tak ada yang perlu dipersalahkan kecuali diri sendiri apabila hilang kecemerlangan kita. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menistakan manusia lainnya. hanya Allah yang memiliki kemuliaan, kekuatan dan kebesaran. Jika Ia mencabut kekuatan dan kemuliaan dari seseorang, maka tidak akan ada yang sanggup untuk menolaknya dan mengembalikannya meskipun penduduk seluruh negeri berkumpul untuk meraih derajatnya.

Sebaliknya, jika Allah memberikan pertolongan, maka tak ada yang sanggup mengalahkan kita. Maka gantungkanlah harapan kita sepenuhnya untuk Allah. Wallohu A'lam.
sumber: internet

Posted by : Irayani Aco Faisal - About Me

Blog ini hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga dapat digunakan untuk umum serta menyebarluaskan ide dan pemikiran. Hal ini untuk memudahkan saya membaca/melihat kembali dimana saja dan kapan saja apa yang telah saya posting, tentunya juga fasilitas mendukung. Posting yang saya input di blog ini sebahagian besar hasil copas (copy dan paste) dari tulisan-tulisan di dunia maya (internet) yang sudah tentu menyangkut masalah pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Namun tidak menutup kemungkinan bila Anda adalah orang yang kreatif, suka menulis, mempunyai banyak ide, atau pengurus atau anggota sebuah organisasi sebuah perkumpulan, Anda dapat mengirimkan tulisan Anda melalui email (thankstoo@gmail.com). Jadi, sebelumnya kami meminta Maaf jika ada salah dalam memposting karena seperti yang kami ketahui bahwa tiada satupun makhluk yang sempurna kecuali Allah, serta tiada ilmu yang kita dapatkan kecuali dari Allah SWT, dan kita akan kembali kepada-Nya.

Join Me On: Facebook | Twitter | Flickr :: Terimakasih Atas Kunjungan Anda ! ::

0 comments:

Post a Comment