Home » , » Pahala Membaca Al-Quran Bagi Ummat Muslim Walaupun Tanpa Mengetahui Artinya

Pahala Membaca Al-Quran Bagi Ummat Muslim Walaupun Tanpa Mengetahui Artinya

1. Orang yang Baca Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda.

Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al-Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran. 

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran.

2. Bersama Malaikat

Hadits ini juga sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat.

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)

Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.

3. Bacaan Quran adalah Syafaat

Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.
Dari Abu Umamah Al-Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)

4. Diberi Pahala per Huruf

Dan semakin tegas lagi pentingnya membaca Al-Quran ketika Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih).

Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Quran itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.

Semua dalil ini menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Quran tanpa memaham arti, juga sudah mendatangkan pahala. Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain, tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar, manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca.

 
KISAH____
 
Ini adalah kisah seorang kakek tua yang hidup bersama cucu satu-satunya. Sang kakek adalah seorang muslim yang taat, tiada hari dalam hidupnya tanpa membaca Al-Qur’an. Si Cucu yang melihat betapa sang kakek begitu khidmat membaca Al-Quran penuh dengan penghayatan, bertanya : “Kek…!! Mendengar kakek membaca Al-Quran, aku merasa hatiku sejuk sekali. Aku ingin sekali bisa memahaminya sebagaimana kakek. Tapi aku tidak mampu, adapun yang aku pahami, aku lupakan secepat aku menutup buku”

Adakah manfaat-nya kita membaca AL-QURAN tanpa mengetahui ARTINYA?

Sang kakek seakan tidak menghiraukan pertanyaan cucunya yang masih muda itu. Dia malah mengajak cucunya itu keluar rumah.

Sang kakek mengambil sebuah ember kotor (bekas mengangkut tanah liat), lalu dilubangilah ember itu di bagian bawah dan samping-sampingnya, beberapa lubang.

Si Cucu dengan keheranan dan rasa penasaran ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh kakek kesayangannya itu.

“Anakku…! Bawalah ember ini ke sungai, kemudian bawalah kembali kemari dengan sudah terisi penuh air.”

Si Cucu tentunya sadar, bahwa ember tersebut sudah bocor, maka mau tidak mau dia harus berlari setelah mengisi ember tersebut dengan air.

Si Cucu pun menyanggupinya. Dan pergilah dia ke sungai untuk mengisi ember tersebut dengan air, kemudian dia berusaha berlari sekencang-kencangnya agar setibanya di tempat kakeknya airnya masih penuh.

Dia pun melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tapi setibanya di tempat kakeknya, ternyata tidak sedikit pun air yang tersisa. Semua airnya habis tertumpah sebelum tiba di tempat kakeknya.

Sang kakek sesekali menertawakannya. Dan berkata, “Kali ini kau harus berusaha berlari lebih cepat lagi. AYO KAMU PASTI BISA….!”

Si Cucu pun berusaha lebih semangat lagi. Sampai akhirnya…!!! Dengan terengah-engah dia berkata kepada kakeknya, “Kek…! Aku rasa ini mustahil secepat apapun aku berlari, air tersebut akan lebih dulu habis sebelum aku sampai disini. Jadi ini suatu hal yang percuma”

Dengan tersenyum sang kakek berkata, “Anakku kamu pikir semua ini percuma? Sekarang coba lihat ini……….”

Kakek menunjuk ke ember yang dipegang cucunya tersebut. Dan berkata, “Bukankah ember yang kau pegang tersebut sebelumnya kotor sekali?”

“Lihatlah sekarang, sudah menjadi ember yang bersih…! Luar dan dalam”

“Anakku hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al-Quran. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dandalam… Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”



DIALOG___
Membaca Al Qur’an tenpa mengetahui Artinya

So’al :
Ada seorang Muballig moderen mengatakan di atas podium, bahwa membaca Qur’an tanpa mengetahui artinya tidak berpahala. benarkah pendapat muballig itu ?

Jawab :
Tidak Benar
Membaca Al Qur’an tanpa mengetahui artinya berpahala dan pahala itu besar, membaca Qur’an dengan mengetahui artinya pehalanya lebih besar lagi
Dalilnya adalah :
salah satunya tersebut dalam Hadits Termizi yang berbunyi :
عن عبد الله بن مسعود يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف ( رواه الترمذي )

Artinya :
Dari Abdullah Bin Mas’ud Ra. beliau berkata : Berkata rasullah SAW. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka ia dapat 1 pahala dan pahala itu akan diganda 10 kali lipat. saya tidak mengatakan “ Alif Lam Mim “ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf dan Lam satu huruf dan Mim satu huruf .
( HR. termizi . Kitab Sunan Termizi jilid XI halaman 34 )

Jelas, bahwa membaca satu alif saja dapat pahala, sedangkan alif itu tidak ada artinya atau kita tidak tahu artinya.
 

Alif yang dikatakan Nabi berpahala membacanya ilah alif yang ada dalam kalimat “ Alif Lam Mim “ yang termaktub dalam Qur’an suci pada permulaan surat Al baqarah.
 
Si Pembaca mendapat pahala, kata nabi. beliau tidak mensyaratkan bahwa bacaan itu mesti dengan tahu maknanya.


Semoga Bermanfaat 
Sumber: Internet

Posted by : Irayani Aco Faisal - About Me

Blog ini hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga dapat digunakan untuk umum serta menyebarluaskan ide dan pemikiran. Hal ini untuk memudahkan saya membaca/melihat kembali dimana saja dan kapan saja apa yang telah saya posting, tentunya juga fasilitas mendukung. Posting yang saya input di blog ini sebahagian besar hasil copas (copy dan paste) dari tulisan-tulisan di dunia maya (internet) yang sudah tentu menyangkut masalah pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Namun tidak menutup kemungkinan bila Anda adalah orang yang kreatif, suka menulis, mempunyai banyak ide, atau pengurus atau anggota sebuah organisasi sebuah perkumpulan, Anda dapat mengirimkan tulisan Anda melalui email (thankstoo@gmail.com). Jadi, sebelumnya kami meminta Maaf jika ada salah dalam memposting karena seperti yang kami ketahui bahwa tiada satupun makhluk yang sempurna kecuali Allah, serta tiada ilmu yang kita dapatkan kecuali dari Allah SWT, dan kita akan kembali kepada-Nya.

Join Me On: Facebook | Twitter | Flickr :: Terimakasih Atas Kunjungan Anda ! ::

16 comments:

  1. Saya dan sangat tidak setuju dng pendpt''bahwa membaca al-quran dng tdk dengan artinya dibenarkan''! Al-quran adalah firman Allah,firman adalah perintah.Al-quran adalah kitab sucinya islam,bukansaja sbg kitab ttp shrnya sdh menjadi menunjuk hidup(bg yg sadar).
    Nabi mohammad bersabda''membaca al-quran akan diberikannya pahala berlipat,walau huruf alif'' pengertian tranfer bahasa arab dan indonesia mungkin akan lain,orang arab akan otomatis mengerti arti bahasa didlm al-quran,dibanding orang indonesia hrs menterjemahkannya.disini kesimpulannya,Al-quran kebanyakan orang hny sbg pencari paha saja,bukan ingin mengetahui firman Allah yg bgt besar.
    pantesan bnyk orang yg fasih pun masih blm tahu dan arti sesungguhnya Al-quran,dan dlm praktek/pengamalannya bnyk yg bertentangan atau melanggar hukum dlm hidup didunia pun masih bnyk. Spt dlm hadist''banyak orang yg bisa membaca Al-quran,tp sedikit yg tahu maknanya dan sedikit lagi orang yg mengamalkannya,maka bersyukurlah menjadi orang yg sedikit itu''.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesungguhnya orang2 yang membaca Qur'an tapi tidak memahami artinya hampir DISETARAKAN orang yang MABOK! (QS: Surat 4 ayat 43).
      Dan hadits yang dipaparkan di atas ditujukan bagi orang yang membaca dan memahami artinya.

      Penjelasan soal ALIF LAM MIM yang tersebut pada hadits tersebut adalah pahalanya dihitung PER HURUF bukan perkata atau perkalimat. Jadi, bukan berarti kalau baca ALIF saja dapat pahala. Dan karena lazimnya tidak pernah ada orang berniat hanya mau membaca SATU HURUF dari suatu bacaan.

      Persoalan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad, dimana Nabi disuruh membaca tapi Nabi menjawab tidak tahu, namun Jibril tetap memaksa untuk membaca; sesungguhnya tidak bermakna bahwa Nabi DIPAKSA MEMBACA apa yang tidak dipahaminya. Namun yang benar adalah NABI DIPAKSA MENGHAFAL dengan cara mengikuti apa yang diucapkan oleh Jibril.

      Delete
    2. Sesungguhnya orang2 yang membaca Qur'an tapi tidak memahami artinya hampir DISETARAKAN orang yang MABOK! (QS: Surat 4 ayat 43).
      Dan hadits yang dipaparkan di atas ditujukan bagi orang yang membaca dan memahami artinya.

      Penjelasan soal ALIF LAM MIM yang tersebut pada hadits tersebut adalah pahalanya dihitung PER HURUF bukan perkata atau perkalimat. Jadi, bukan berarti kalau baca ALIF saja dapat pahala. Dan karena lazimnya tidak pernah ada orang berniat hanya mau membaca SATU HURUF dari suatu bacaan.

      Persoalan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad, dimana Nabi disuruh membaca tapi Nabi menjawab tidak tahu, namun Jibril tetap memaksa untuk membaca; sesungguhnya tidak bermakna bahwa Nabi DIPAKSA MEMBACA apa yang tidak dipahaminya. Namun yang benar adalah NABI DIPAKSA MENGHAFAL dengan cara mengikuti apa yang diucapkan oleh Jibril.

      Delete
  2. Hey anonim sy setuju juga sm pemikirAn lo. Tp ga spenuhnya pendapat anda yang bilang sangat tidak setuju itu artinya anda menolak hadist shoheh yang disodorkan td.. Tentu saja kita umat muslim ingin skali bisa memahami makna nya. Namun jika dikatakan org yg tidak memahami artinya tidak mendapatkan pahala. Dampaknya org tidak perlu membacanya karena tidak faham dan percuma membaca alquran.. Apa lu ngira org islam itu harus ujug ujug bisa faham artinya.. ? Baca dulu.. Sekalipun tak memahami artinya pasti lambat laun ia akan memahami itulah kodrat manusia kita harus terus belajar dari nol ga bisa lu maksa harus tw artinya! Didalam alquran sudah jelas Allah telah berfirman yaitu wahyu pertama yang diberikan kepada nabi Muhamad rasulallah salallah wa alaihi wasalam.. Yaaitu surat al iqraa? Gimana tanggapan lo?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesungguhnya orang2 yang membaca Qur'an tapi tidak memahami artinya hampir DISETARAKAN orang yang MABOK! (QS: Surat 4 ayat 43).
      Dan hadits yang dipaparkan di atas ditujukan bagi orang yang membaca dan memahami artinya.

      Penjelasan soal ALIF LAM MIM yang tersebut pada hadits tersebut adalah pahalanya dihitung PER HURUF bukan perkata atau perkalimat. Jadi, bukan berarti kalau baca ALIF saja dapat pahala. Dan karena lazimnya tidak pernah ada orang berniat hanya mau membaca SATU HURUF dari suatu bacaan.

      Persoalan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad, dimana Nabi disuruh membaca tapi Nabi menjawab tidak tahu, namun Jibril tetap memaksa untuk membaca; sesungguhnya tidak bermakna bahwa Nabi DIPAKSA MEMBACA apa yang tidak dipahaminya. Namun yang benar adalah NABI DIPAKSA MENGHAFAL dengan cara mengikuti apa yang diucapkan oleh Jibril.

      Delete
    2. Allah SWT berfirman:

      يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْـتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ؕ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
      "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati untuk jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."
      (QS. An-Nisa': Ayat 43)

      * Via Al-Qur'an Indonesia https://goo.gl/MqhPUj

      Delete
  3. Lebih percaya hadist atau alquran? Hadist itu omongan dari mulut ke mulut manusia sedangkan alquran itu ucapan Allah. Yah silahkan ente mikir sendiri.

    Yang benar adalah Alquran itu pedoman hidup. Segala macem ilmu dari sosial, politik, ekonomi, mau apa aja ada. Gak usah di liat2 pahalanya berapa dan apa. Kita beragama Islam seharusnya menyembah Allah bukan mengharap pahala. Di kasih hidup tenang gak ada beban aja udah syukur Alhamdulillah ngapain mikirin pahala. Allah udah ngasih pedoman hidup Alquran ya tinggal di baca, di pahami, di ikuti. Udah ada omongan Allah gak usah nge-les. Jelas2 Alquran itu udah jelas makna dan kalimatnya. Nih biar ngeti.
    (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (Ibrahim 52)

    Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (Shaad 29)

    Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Al Hasyr 21)

    Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al A’raaf 176)

    Ngerti gak ente? Jangan nge les pake hadist2 segala. Itu omongan Allah gak usah di dustakan. Allah bilang sendiri yang mendustakan ayat dia ya kayak anjing. Yaudah itu Allah yang ngomong. Selesai kan.

    ReplyDelete
  4. anonymus ini tau tentang islam.,,tapi akhlak jauh dari Islam..Astaghfirullah

    ReplyDelete
  5. Bismillah... Afwan... Kadang apa yg menurut kita bener,belum tentu menurut pandangan ALLAH SWT... Jgn ngerasa diri paling bener,, hati hati UJUB & RIYA,, kadang kita tdk sadar dgn yg telah kita lakukan/prkataan kita... Ingat,kadang ilmu yg dikit udh ngerasa PALING BENER.. Dan inget smua perkataan & tingkah laku baik terang2an/smbunyi bakal di minta pertanggung jawaban.. Wallahu'alam bisshowab.. Maaf jika ada kata2 yg salah/tdk brkenan.. Syukron

    ReplyDelete
  6. Anonymous
    August 25, 2015 at 10:41 AM

    (Lebih percaya hadist atau alquran? Hadist itu omongan dari mulut ke mulut manusia sedangkan alquran itu ucapan Allah. Yah silahkan ente mikir sendiri.)

    Jika mengenai lebih percaya hadits apa qur'an maka tetap percaya alqur'an, dan hadits sebagai penguatnya untuk menjelaskan.
    Alqur'an juga yg menyampaikan ke para umat juga sebagai manusia, tetapi bukan manusia biasa, dia Saw adalah manusia pilihan. Para rosul mempunyai sifat wajib 4 macam, diantaranya adalah "shiddiq". Jika umat islam menghilangkan kepercayaan hadits yg sudah benar2 shohih karena di anggap adalah omongan dari mulut kemulut maka tidak ayal lagi ummat akan meragukan kerasulan dari kanjeng Nabi Muhammad saw. Bukankah secara prakteknya alqur'an juga di sampaikan dari mulut kemulut?

    ReplyDelete
  7. Untuk menghindari prasangka yang tidak benar, perlu kami sampaikan bahwa Anonymous yang mengawali komentarnya dengan meng-copy paste komentar kami adalah bukan kami. Ini adalah komentar kami yang kedua. Terimakasih.

    ReplyDelete
  8. Kami sangat tidak setuju dengan komentar:

    1) "Lebih percaya hadist atau alquran? Hadist itu omongan dari mulut ke mulut manusia sedangkan alquran itu ucapan Allah. Yah silahkan ente mikir sendiri."

    2) "Ngerti gak ente? Jangan nge les pake hadist2 segala. Itu omongan Allah gak usah di dustakan. Allah bilang sendiri yang mendustakan ayat dia ya kayak anjing. Yaudah itu Allah yang ngomong. Selesai kan."


    ReplyDelete
  9. Hadits tentang keutamaan membaca alquran bisa teman-teman buka di shohih bukhari atau muslim

    ReplyDelete
  10. Al-Qur'an dan hadits tidak bisa dipisahkan. bagai dua sisi mata uang. umpamanya perintah sholat di dalam Al-Qur'an sama sekali tidak dijelaskan tata cara sholat itu seperti apa. jadi kalau ada yang berpendapat berpegang kepada Al_Qur'an tapi mengingkari hadits sepertinya harus ngaji lagi deh.. atau jangan2 yang berkomentar seperti itu baru "baligh agama". Wallahu a'lam..

    ReplyDelete
  11. Allah SWT berfirman:

    يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْـتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ؕ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
    "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati untuk jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."
    (QS. An-Nisa': Ayat 43)

    ReplyDelete
  12. Bodoh dan pintar itu bawaan, tapi berfikir adalah pilihan,... kl kita merasa bodoh tidak bisa baca qur'an apalagi maknanya jangan berpangku tangan tidak mau berfikir... berfikir artinya belajar... belajarlah...

    ReplyDelete