Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentuk jamak dari kata salat
yang berarti doa atau seruan kepada Allah. Membaca selawat untuk Nabi,
memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah swt untuk
Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga beliau (Nabi)
sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan
sehat).
Salam berarti damai, sejahtera, aman sentosa dan selamat. Jadi
saat seorang muslim membaca selawat untuk Nabi, dimaksudkan mendoakan
beliau semoga tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu
mendapatkan keselamatan.
Membaca selawat dan salam untuk Nabi
A. Membaca Selawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi.
Orang yang membaca selawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan niat
dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan dan
menghormati beliau. Dalam penjelasan hadits (akhbar al-hadits)
disebutkan bahwa apabila seseorang membaca selawat tidak disertai dengan
niat dan perasaan hormat kepada Nabi, maka timbangannya tidak lebih
berat ketimbang selembar sayap. Nabi saw bersabda : "Sesungguhnya sahnya
amal itu tergantung niatnya".
Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar sayap, yaitu :
- Salat yang tidak disertai dengan tunduk dan khusyuk.
- Dzikir dengan tidak sadar. Allah Swt tidak akan menerima amal orang yang hatinya tidak sadar.
- Membaca Selawat untuk Nabi Muhammad saw. tidak disertai dengan niat dan rasa hormat.
Nabi saw. bersabda : "Dan kalau kamu membaca selawat, maka bacalah dengan penuh penghormatan untuk ku."
B. Membaca selawat untuk mencintai dan memuliakan Nabi saw.
Siti Aisyah ra. berkata : "Barangsiapa cinta kepada Allah Ta'ala, maka
dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga
memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga
bersama para Nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula
kepadanya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa cinta kepada
Nabi saw., maka hendaklah ia banyak membaca selawat untuk Nabi saw., dan
buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama beliau di
surga."
Selanjutnya Nabi saw., bersabda : Barang siapa membaca selawat
untukku karena memuliakanku, maka Allah Ta'ala menciptakan dari kalimat
(selawat) itu satu malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu di timur
dan satunya lagi di barat. Sedangkan kedua kakinya di bawah bumi
sedangkan lehernya memanjang sampai ke Arasy. Allah Ta'ala berfirman
kepadanya :"Bacalah selawat untuk hamba-Ku, sebagaimana dia telah
membaca selawat untuk Nabi-Ku. Maka Malaikat pun membaca selawat
untuknya sampai hari kiamat."
Mengucap Salam Kepada Nabi
a. Allah SWT memberi salam kepada setiap orang yang memberi salam
kepada Nabi saw., sebagaimana beliau bersabda : “Saya berjumpa Jibril,
maka dia berkata : ‘Sesungguhnya saya memberi kabar gembira kepadamu
bahw sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: ‘Barangsiapa memberi
salam kepadamu, maka Aku memberi salam kepadanya dan barang siapa
membaca selawat untukmu, maka Aku membaca selawat untuknya’.”
b. Mengucap salam kepada Nabi saw., lebih utama dari pada
memerdekakan budak. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata : “Membaca
selawat untuk Nabi itu bisa menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin
memadamkan api, dan salam kepada Nabi itu lebih utama dari pada
memerdekakan budak”. Nabi saw., bersabda : “Barangsiapa membaca selawat
untuk ku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa walaupun sebesar atom
dan biji sawi.”
c.Yang membaca salam untuk Nabi 100 kali setiap hari, akan dikabulkan
oleh Allah 100 hajat. 30 diberikan di dunia dan 70 diberikan di
akherat. Nabi saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai tujuh
puluh malaikat yang selalu berjalan di muka bumi serta menyampaikan
kepadaku salam dari umatku. Maka, apabila ada seseorang dari umatku
membaca selawat untukku seratus kali dalam sehari, maka Allah Ta’ala
akan akan mengabulkan seratus macam hajatnya, tujuh puluh diberikan
diakherat dan tiga puluh di dunia.”
Perintah Membaca Selawat
Perintah Membaca Selawat dalam Al-Qur'an
AL-AHZAB : 56
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi
(1). Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (2)."
(1) Berealawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari
malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin
berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma
shalli ala Muhammad. (2) dengan mengucapkan perkataan
seperti:Assalamu'alaika ayyuhan nabi artinya: semoga keselamatan
tercurah kepadamu hai nabi.
"Barang siapa yang bersholawat kepadaku (Muhammad) satu kali saja, maka aku akan bersholawat kepadanya sepuluh kali"
Lafaz-lafaz Susunan para Ulama
- Selawat "Tafrijiyah"
- Selawat "Munjiyah"
- Selawat "Badawiyah"
- Selawat "Nurul Anwar"
- Selawat Mohon syafaat di Hari Kiamat
- Selawat Agar diperkenankan berziarah ke Makam Rasulullah saw.
- Selawat Agar diperkenankan berziarah ke Baitul Haram
- Selawat "Al-Fatih"
- Selawat "Sa'adatud-Darain"
- Selawat memohon panjang umur dan mendapat rezeki
- Selawat "Ra'ufurahhim
- Selawat "Al-Wahiditsani"
- Selawat "Alfiyyah"
- Selawat "Al-Qadril 'Azhim"
- Selawat "Al-Qurasyi"
- Selawat "An-Nabiyyul Ummi"
- Selawat "Adz-Dzatiyyah"
- Selawat untuk memperoleh rasa aman dari segala hal yang menakutkan
- Selawat "Al-Faraji"
- Selawat "Thibbul Qulub"
- Selawat "Ahmad Shibagh"
- Selawat "Ar-Rizqi"
- Selawat "Kunuzul Asrar"
- Sehalawat Ibnu Mas'ud
- Selawat untuk memperoleh Kegembiraan sepanjang masa
- Selawat Ighatsah
- Selawat untuk menghilangkan kelupaan
- Selawat untuk cepat memahami suatu ilmu
- Selawat untuk mencapai yang diinginkan dan menutup Aib
- Selawat "Badar" (Badriyah)
- Selawat "Syifa"
Seperti yang telah disebutkan bahwa sholawat adalah lafadh jamak dari kata Shalat.
Sholawat merupakan bahasa arab yang berarti do'a, rahmat dari Tuhan,
memberi berkah dan ibadat.
Kalau shalawat itu
dilaksanakan oleh hamba kepada Allah, maka maksudnya hamba itu
menunaikan ibadah atau berdo'a kepadaNya, tetapi kalau Allah bersholawat
atas hambanya, maka sholawat dalam hal ini artinya adalah bahwa Allah
mencurahkan rahmatNya(Allah melimpahkan berkahNya).
Dengan
demikian sholawat Allah kepada hambaNya dibagi dua, yaitu khusus dan
umum.Sholawat khusus, ialah sholawat Allah kepada rasulNya, para
nabiNya, istimewa sholawatNya kepada Nabi Muhammad SAW, sholawat umum
ialah sholawat Allah kepada hambaNya yang mu'min.
Dengan
demikian dapat diketahui bahwa arti kata sholawat Allah kepada Nabi
Muhammad SAW ialah memuji Muhammad, melahirkan keutamaan dan
memuliakannya, memperdekatkannya beliau Muhammad kepada diriNya (Allah).
Adapun
pengertian sholawat malaikat kepada Nabi saw, adalah memohon kepada
Allah supaya Allah mencurahkan perhatiannya kepada nabi, memohonkan
ampun.
Pengertian sholawat dari orang mu'min
kepada Nabi SAW berarti doa supaya beliau Nabi saw diberi rahmat,
mengakui kerasulannya serta memohon kepada Allah melahirkan keutamaan
dan kemuliaannya yang pada gilirannya mengakui bahwa agama yang dibawa
nabi Muhammad sebagai agama yang mulia diatas agama yang lain dan
melahirkan kemuliaan beliau SAW di atas kemuliaan nabi-nabi yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa bersholawat artinya:
- apabila sholawat dari Allah berarti member rahmat;
- Sholawat dari malaikat berarti memohonkan ampun;
- Sholawat dari orang mu'min berarti berdo'a supaya diberi rahmat seperti perkataan "ALLAHUMMASHOLLI ALAA MUHAMMAD" artinya : Ya Allah , limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad saw"
Dalam perkembangannya, sholawat banyak macamnya serta banyak pula keutamaan,manfaat, faedah serta berkahnya.
1. Sholawat "Nariyah / Tafrijiyah"
2. Sholawat "Munjiyat"
3. Sholawat "Badawiyah"
4. Sholawat " Kubro"
5. Sholawat "Kamaliyah"
6. Sholawat "Ibrahimiyah"
7. Shalawat "Basyairul Khairat"
8. Shalawat "Al-Fatih"
9. Shalawat "Sa'adatud-Darain"
10. Shalawat "Mohon Rizqi Banyak"
11. Shalawat "Ra'ufurahhim
12. Sholawat "Bariyyah"
13. Shalawat "Alfiyyah"
14. Shalawat "Al-Qadril 'Azhim"
15. Shalawat "Al-Qurasyi"
16. Shalawat "An-Nabiyyul Ummi"
17. Sholawat "Nuridzati"
18. Shalawat "Untuk menyembuhkan Penyakit"
19. Shalawat "syifa' (Obat)"
20. Shalawat "Tibbil Qulub"
21. Shalawat "Ahmad Shibagh"
22. Shalawat "Ar-Rizqi"
23. Shalawat "Kunuzul Asrar"
24. Shalawat Ibnu Mas'ud
25. Sholawat "Pembuka Pintu Ilmu"
26. Shalawat Ighatsah
27. Shalawat untuk menghilangkan kelupaan
28. Shalawat untuk cepat memahami suatu ilmu
29. Shalawat untuk mencapai yang diinginkan dan menutup Aib
30. Shalawat "Badar" (Badriyah)
31. Shalawat "Asnawiyyah"
32. Sholawat "Rekais"
33. Sholawat "Nurul Anwar"
34. Sholawat " Quthbul Aqthab "
______dan lain lain_
Manfaat dan Keajaiban Membaca Shalawat
- Membaca shalawat sebagai bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah Ta’ala.
- Mencontoh Allah dalam membaca shalawat.
- mencontoh para malaikat-Nya.
- Mendapat balasan sepuluh rahmah dari Allah setiap membaca sekali shalawat.
- Diangkat sepuluh derajat karena membaca sekali shalawat.
- Ditulis sepuluh kebaikan bagi yang membaca sekali shalawat.
- Dihapus sepuluh keburukan bagi yang membaca sekali shalawat.
- Menjadi sebab utama dikabulkan doa.
- Menjadi sebab meraih syafaat Nabi.
- Mendapat pengampunan dari Allah.
- Allah akan mencukupi hidupnya dari berbagai macam keluh kesah.
- Sebagai sebab dekatnya seorang hamba dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam nanti pada hari kiamat.
- Shalawat bisa mengganti dan menduduki ibadah shadaqoh.
- Menjadi sebab terpenuhi berbagai macam hajat kebutuhan.
- Meraih shalawatnya Allah dan shalawatnya para malaikat atasnya.
- Menjadi sebab seseorang meraih kesucian dan kemuliaan.
- Orang yang gemar membaca shalawat akan mendapat kabar gembira sebelum matinya.
- Akan meraih keamanan dan keselamatan dari rintangan hari kiamat.
- Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan menjawab shalawat dan salam kepada orang-orang yang membaca shalawat dan salam kepadanya.
- Bisa membantu seorang hamba mengingatkan sesuatu yang terlupa.
- Menjadi sebab berkahnya suatu majlis agar tidak kembali pulang dalam keadaan merugi dan cacat.
- Membaca shalawat mampu mengusir dan melenyapkan kemiskinan.
- Membaca shalawat mampu menghilangkan penyakit bakhil dari seorang hamba.
- Menjadi selamatnya seorang hamba dari doanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yang buruk, karena beliau mendoakan celaka bagi yang mendengar nama disebut tidak membaca shalawat.
- Membaca shalawat menjadi jalan menuju sorga.
- Selamat dari busuknya majlis karena membaca shalawat.
- Membaca shalawat menjadi penyempurna bagi pembicaraan pada saat berkhutbah.
- Menjadi sebab sempurnanya cahaya seorang hamba pada saat meniti titian.
- Membaca shalawat akan mengeluarkan seseorang dari sifat kasar dan keras kepala.
- Menjadi sebab langgengnya pujian Allah atasnya.
- Mendatangkan keberkahan kepada orang yang membaca shalawat.
- Orang yang membaca shalawat akan meraih rahmat dari Allah.
- Sebagai bukti cinta Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam secara abadi.
- Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan selalu mencintai orang yang membaca shalawat.
- Menjadi sebab seorang hamba meraih hidayah.
- Nama orang yang membaca shalawat akan disampaikan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
- Menjadi sebab teguhnya kaki pada saat meniti titian.
- Dengan membaca shalawat berarti seseorang telah menunaikan haknya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam atasnya.
- Mengandung dzikir dan syukur kepada Allah.
- Shalawat adalah doa karena dengan membaca shalawat berarti telah memuji khalilullah dan kekasih-Nya. Dengan itu berarti telah mendoakan baik untuknya.
______________
(Di salin dari kitab yang ditulis Abu Muhammad Abdul Haq al-Hasyimi)
Sumber: Artikel Buka Hati Menuntut Ilmu
Hadits Tentang Keajaiban Membaca Shalawat
Segala
puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Semoga shalawat dan salam tetap
tercurah kepada Imam para utusan, penutup para nabi, diutus pembawa
rahmat bagi alam semesta, panglima bagi orang-orang yang memiliki muka
bercahaya, pemberi syafaat bagi orang-orang yang berdosa, dan pemilik
bendara pujian pada hari pembalasan. Semoga shalawat juga tercurah atas
keluarganya yang bersih dan para shahabatnya.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}
Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)
Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali maka Allah akan membalasnya sepuluh kali.
Pelayan
kedua wahyu, penggemar dua tanah suci, dan pecinta utusan Allah bagi
bangsa jin dan manusia berkata, “risalah ini saya himpun untuk
menjelaskan tentang keajaiban membawa shalawat kepada penghulu anak
Adam. Saya himpun sebagai hadiah bagi para pembawa shalawat Nabi. Saya
menurunkan delapan puluh hadits tentang shalawat yang saya sertakan
rujukan dan faedahnya, yang saya ringkas dari kitab “Jalaul Afham” karya
Ibnu Qayyim, dan saya menambahi isinya kemudian saya beri judul
“al-Arbainin Fis Shalah ala Ibnu Dzabihain”. Saya memohon kepada agar
menjadikan tulisan ini sebagai perantara untuk meraih syafaat dan
penjamin selamat.
Ditulis oleh: Abu Muhammad Abdul Haq al-Hasyimi 1363 H
1. Dari Abu Bakar as-Shiddiq berkata bahwa aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
من صلي علي كنت شفيعه يوم القيامة
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafaat pada hari kiamat. (Hadits riwayat Ibnu Syahiin dalam at-Targhib dan Ibnu Basykawal).
2. Dari Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
من صلى عليك واحدة صلى الله عليه وسلم عشرا ورفع له عشر درجات
Barangsiapa
bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah akan membalas
sepuluh kali shalawat dan mengangkatnya sepuluh derajat.
(Dikeluarkan Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu Abu Syaibah,
al-Bazzar, Ibnu Syahiin dan al-Ismaili dengan sanad ma’lul).
3. Dari Ali bin Abu Thalib berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
"البخيل الذي من ذكرت عنده فلم يصل علي".
Manusia bakhil adalah orang yang disebut namaku di sisinya, tetapi tidak membaca shalawat kepadaku.
(Dikeluarkan Imam at-Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadits hasan
shahih. Dan juga dikeluarkan Imam Nasa’i, Ibnu Hibban dal al-Hakim).
4. Dari Ali bin Abu Thalib[2] berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
"من
سره أن يكتالَ بالمكيالِ الأوفى إذا صلَّى علينا أهل البيت فليقل: اللهم
صلِّ على محمدٍ النبيِّ الأمي وأزواجه أمهات المؤمنين وذريته وأهل بيته،
كما صليت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ".
Barangsiapa yang
ingin mendapat balasan dengan takaran yang penuh ketika membaca shalawat
kepada kami, ahli bait, maka hendaknya membaca: Allahumma Shalli Ala
Muhammad an-Nabi al-Ummi, Wa Azwajihi Ummahatil Mukminin Wa Dzurriatihi
Wa Ahli Baitihi, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid
(Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, seorang nabi yang ummi,
kepada isteri-isterinya sebagai ibunda kaum mukminin, anak cucunya dan
keluarganya sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. (Dikeluarkan Imam an-Nasa’i)
5. Hadits Dari Abu Mas’ud.
عن
أبي مسعود الأنصاري أنه قال: أتانا رسول اللّه صلى الله عليه وسلم في مجلس
سعد بن عبادة فقال له بشير بن سعد: أمرنا اللّه أن نصلي عليك يارسول
اللّه، فكيف نصلي عليك؟ فسكت رسول اللّه صلى الله عليه وسلم حتى تمنينا أنه
لم يسأله، ثم قال رسول اللّه صلى الله عليه وسلم "قولوا: اللهم صلِّ على
محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما صليت على آل إبراهيم؛ ٌ و بارك على محمدٍ وعلى آل
محمدٍ، كما باركت على آل إبراهيم؛ في العالمين إنك حميدٌ مجيدٌ". والسلام
كما قد علمتم
Dari Abu Mas’ud berkata: Pernah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda
hadir ditengah kami sementara kami sedang berada di majlisnya Sa’ad bin
Ubadah. Maka Basyir bin Sa’ad bertanya kepada beliau: Allah telah
memerintahkan kepada kami bershalawat kepadamu, bagaimanakah cara
bershalawat kepadamu. Abu Mas’ud berkata: Maka Rasulullah diam, sehingga
kami ingin kalau sekiranya ia (Basyir bin Saad) tidak bertanya kepada
beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Ucapkanlah Allahumma Shalli
Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Wa
Bararik Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ali Ibrahim
Fil Aalamina Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah, berikanlah
shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah
Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi
keluarga Ibrahim atas sekalian semesta alam, sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia). Adapun salam sebagaimana yang kalian
ketahui. ( Dikeluarkan Ahmad, Muslim, Abu Daud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi,
Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim).
6. Dari Ibnu Abu Laila
berkata bahwa Ka’ab bin Ujrah berkata: Maukah kami aku beri suatu
hadiah? Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda telah hadir di tengah kami, maka kami bertanya: Kami
telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana
membaca shalawat kepadamu. Beliau bersabda: Ucapkanlah
"اللهم
صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما صليت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ،
اللهمَّ بارك على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما باركت على آل إبراهيم؛ إنك
حميدٌ مجيدٌ".
Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa ‘Ala
Ali Muhammad, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid,
Allahumma Bararik Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ali
Ibrahim Innaka Hamidun Majid.(Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad
dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat
kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maka Terpuji lagi Maha
Mulia. Ya Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana
Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia. (Dikeluarkan Bukhari dan Muslim serta Abu Daud)
7. Dari Ibnu Abu Laila berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Hadirlah
kalian. Maka kamipun hadir. Ketika naik mimbar pada tangga pertama
beliau mengucapkan ‘Amin’, kemudian naik mimbar pada tangga kedua beliau mengucapkan ‘Amin’. Kemudian naik mimbar pada tangga ketiga beliau juga mengucapkan ‘Amin’.
Setelah usai khutbah, beliau turun dari mimbar, maka kami bertanya
kepada beliau: Wahai Rasulullah kami mendengar darimu sesuatu yang belum
pernah kami dengar darimu sebelumnya. Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Sesungguhnya
Jibril datang kepadaku lalu berkata: Semoga semakin jauh dari Allah,
orang yang menemui Ramadhan namun tidak diampuni dosanya. Maka aku
katakan Amin. Ketika aku naik mimbar pada tangga kedua, Jibril
berkata: Semoga semakin jauh dari Allah, orang yang namamu disebut namun
dia tidak membaca shalawat kepadamu, maka aku katakan Amin.
Ketika aku naik mimbar pada tangga ketiga, Jibril berkata: Semoga
semakin jauh dari Allah, orang yang menemui kedua orang tuanya dalam
keadaan tua renta, atau salah satunya, namun dia tidak masuk surga. Maka
aku katakan Amin. ( Dikeluarkan Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim dan beliau berkata: Sanadnya shahih).
8. Dari Abu Humaid as-Sa’idi bahwa mereka berkata: Wahai Rasulullah
bagaimana kami membaca shalawat kepadamu, maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
Ucapkanlah:
"اللهم صلِّ على محمدٍ وأزواجه وذريته، كما صليت
على آل إبراهيم، وبارك على محمدٍ وأزواجه وذريته، كما باركت على آل
إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ".
Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa
Azwaajihi Wa Dzurriyatihi, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Wa Barik Ala
Muhammad Wa Azwaajihi Wa Dzurriyatihi, Kama Barakta Ala Ali Ibrahim
Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah berilah shalawat kepada
Muhammad, isteri-isterinya dan anak-anak cucunya, sebagaimana Engkau
telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Berkahilah Muhammad,
isteri-isterinya dan anak-anak cucunya, sebagaimana Engkau telah
memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia. (Dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim).
9.
Abu Usaid berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Jika diantara kamu masuk
masjid maka ucapkanlah shalawat dan salam kepada nabi dan bacalah:
اللهم صلي علي محمد اللَّهمَّ افتح لي أبواب رحمتك، فإِذا خرج فليقل: اللَّهمَّ إنِّي أسألك من فضلك".
“Allahumma Shalli Ala Muhammad, Allahumma Iftah Li Abwaaba Rahmatik, ( Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, ya Allah bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu) dan jika keluar dari Masjid, hendaklah ia ucapkan “Allahumma Inni As’aluka Min Fadzlik. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu) (Dikeluarkan Imam Muslim dan Abu Daud secara ringkas)
10. Hadits Abu Said al-Khudri
عن
أبي سعيد الخدري؛ قال:- قلنا يا رسول الله! هذا السلام عليك قد عرفناه.
فكيف الصلاة؟ قال ((قولوا: اللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل
إبراهيم. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم)).
Dari
Abu Said al-Khudri berkata bahwa kami bertanya: Wahai Rasulullah, Salam
kepadamu kami telah mengetahui, maka bagaimanakah kami bershalawat
kepadamu? Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: Ucapkanlah: Allahumma Shalli Ala Muhammad
Abdika Warasulika Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim. Wabarik Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ibrahim. (Ya Allah,
berikanlah shalawat kepada Muhammad, hamba-Mu dan utusan-Mu, sebagaimana
Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan
berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
memberkahi Ibrahim). (Dikelurkan Bukhari)
Makna Shalawat
Di dalam Bahasa Arab, lafaz صَلَوَات merupakan bentuk jamak dari صَلاَة yang mempunyai asal kata صَلىَّ - يُصَلىِّ
yang berarti berdoa atau memohon. Dalam perkembangannya, penggunaan
kata-kata tersebut semakin bermacam-macam sehingga artinya pun menjadi
beraneka ragam, diantaranya ia menjadi nama salah satu bentuk ibadah
umat Islam, yaitu shalat, karena shalat merupakan salah satu bentuk
apresiasi-aplikatif penyembahan dan permohonan seorang hamba kepada
Tuhannya.
Selain
itu, ia juga dapat berarti pujian, rahmat dan ampunan untuk Nabi
Muhammad saw., tergantung siapa yang melakukannya. Perbuatan seperti
ini, masyarakat Indonesia menamakannya shalawat. Tidak diketahui
kapan dan siapa yang pertama kali menyebutnya demikian, sebab al-Quran
menamai perbuatan untuk Nabi saw. tersebut dengan shalat, bukan dengan shalawat.
Tetapi yang jelas, ini dapat memudahkan kita dalam membedakan
pelaksanaan ibadah shalat dan pengucapan shalat (baca: shalawat) atas
Rasulullah saw.
Ibn Mandzur menjelaskan di dalam bukunya Lisan al-‘Arab,
shalawat atas nabi itu dapat berasal dari tiga macam, yaitu Allah,
malaikat dan manusia—sebagaimana dikemukakan ayat 56 surat al-Ahzab.
Shalawat yang berasal dari Allah artinya Dia memberikan rahmat serta
kasih sayang-Nya kepada Nabi Muhammad saw. Apabila para malaikat
mengucapkan shalawat, artinya mereka memohonkan ampun untuk rasul kepada
Allah. Sedangkan bila ia diucapkan oleh manusia, itu merupakan
permohonan manusia kepada Allah agar mencurahkan karunia rahmat-Nya
kepada Rasulullah beserta alam seisinya.
Tata Cara Bershalawat Atas Nabi Muhammad saww
Al-Quran
surat al-Ahzab ayat 56 memerintahkan kepada orang-orang yang beriman
agar senantiasa bershalawat atas Nabi Muhammad saw. Akan tetapi
pengucapan shalawat itu harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah
diajarkan Allah dan nabi-Nya, sebab ia merupakan bentuk doa sekaligus
penghormatan kepada Rasulullah saw.
1) Larangan Membaca Shalawat al-Batra’
Rasulullah saw. bersabda di dalam salah satu hadisnya :
لاَ
تَصِلُوْا عَلَيَّ الصَّلاَةَ اْلبَتْرَاءَ فَقَالُوْا وَمَا الصَّلاَةُ
اْلبَتْرَاءُ قَالَ تَقُوْلُوْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
وَتَمْسُكُوْنَ بَلْ قُوْلُوْا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ
آلِ مُحَمَّدٍ — الحديث
“Janganlah kalian bershalawat untukku dengan shalawat al-batra’(terputus/tanggung)”. Para sahabat bertanya, “Apakah shalawat al-batra’ itu?” Nabi saw. menjawab, “Yaitu kalian mengucapkan allahumma shalli ‘ala muhammad (ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad) lalu kalian diam, tetapi ucapkanlah allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala ali muhammad (ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad)”. (Al-Hadis).
Hadis
ini mengajarkan agar manusia jangan menjadi orang yang pelit serta
tanggung dalam bershalawat, yakni hanya cukup mengucapkan allahumma shalli ‘ala muhammad, akan tetapi harus lengkap membawa keluarga Nabi saw., yaitu dengan mengucapkan allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala ali muhammad.
Ini dikarenakan bahwa nabi adalah bagian dari keluarga, begitu pula
keluarganya merupakan bagian dari diri nabi. Sebagaimana Rasulullah
menjelaskan :
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ إِنَّهُمْ
مِنيِّ وَأناَ مِنْهُمْ فَاجْعَلْ صَلاَتَكَ وَرَحْمَتَكَ وَمَغْفِرَتَكَ
وَرِضْوَانَكَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ — الحديث
Rasulullah saw. berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya mereka (keluarga nabi) adalah bagian dari diriku dan diriku juga bagian dari mereka, maka jadikanlah keberkahan, rahmat, ampunan serta keridhaan-Mu untukku dan mereka (keluargaku)”. (Al-Hadist).
Berdasarkan hadis di atas, para ulama menetapkan bahwa sedikit-dikitnya bacaan shalawat adalah :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
2) Bilangan Bacaan Shalawat
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Tirmizi, bahwasanya pernah suatu ketika seseorang datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata :
إِنِّى
أكْـثَرُ الصَّلاةِ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِى قَالَ
مَا شِئْتَ قَالَ الرُّبْعُ قَالَ مَا شِئْتَ وَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ
لَكَ قَالَ النِّصْفُ قَالَ مَا شِئْتَ وَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ
قَالَ الثُّلـُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ وَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ
قَالَ أجْعَلُ لَكَ صَلاَتِى كُـلُّهَا قَالَ إِذَا تَكْفِى هَمُّكَ
وَيَغْفِرُ لَكَ ذَنْـُبكَ — رواه أحمد والترمذى وغيرهما
“Sesungguhnya aku mampu membaca banyak shalawat bagimu, maka berapa lamakah aku dapat membaca shalawatku untukmu?” Nabi saw. menjawab, “Terserah kamu”. Ia berkata, “Apakah seperempat hari?” Beliau menjawab, “Terserah kamu. Apabila kamu dapat menambahnya maka itu lebih baik bagimu”. Ia berkata, “Apakah setengah hari?” Beliau menjawab, “Terserah kamu. Apabila kamu dapat menambahnya maka itu lebih baik bagimu”. Ia berkata, “Apakah dua pertiga hari?” Beliau menjawab, “Terserah kamu. Apabila kamu dapat menambahnya maka itu lebih baik bagimu”. Ia berkata, “Aku akan membaca shalawatku bagimu sepanjang hari”. Nabi berkata, “Kalau itu mencukupi bagimu maka bertekadlah melaksanakannya dan semoga Allah mengampuni dosa-dosamu”. (HR. Ahmad, al-Tirmizi dan selainnya).
Hadis
ini menjelaskan kepada kita bahwa tidak ada batasan seorang muslim
membaca shalawat untuk nabinya, bahkan semakin banyak dan sering ia
bershalawat maka akan semakin banyak pula kebaikan yang didapat. Tidak
ada yang dapat membalas itu semua kecuali Allah swt. dengan
menganugerahkan berbagai kebaikan dan ampunan sepanjang hidup orang yang
mau selalu membaca shalawat untuk utusan Allah yang mulia.
3) Berbagai Macam Jenis Shalawat
Rasulullah
saw. sepanjang hidupnya selalu mendoakan umatnya agar selalu mendapat
hidayah, rahmat dan ampunan dari Allah. Maka sudah sepantasnya bila
Allah memerintahkan kepada umatnya yang beriman agar senantiasa
mendoakan beliau supaya selalu mendapat rahmat Allah sehingga tampaklah
kemuliannya di seluruh alam semesta ini. Allah swt. berfirman di dalam
al-Qur’an :
يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56).
Berikut
ini adalah beberapa jenis shalawat yang diajarkan Rasulullah—selain
yang telah dikemukakan di atas—yang harus selalu diamalkan oleh seluruh
umatnya yang beriman.
Pertama, Diriwayatkan dari Imam al-Bukhari di dalam shahih-nya melalui jalur sanad Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata :
قِيْلَ
ياَ رَسُوْلَ اللهِ اَماَّ السَّلاَمُ عَلَيْكَ فَقَدْ عَرَفْناَ فَكَيْفَ
الصَّلاَةُ قَالَ قُوْلُوْا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ
آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ — رواه البخاري
“Katanya Rasulullah ditanya, “Wahai Rasulullah, adapun mengucapkan salam kepadamu kami telah tahu, maka bagaimana cara mengucapkan shalawat?” Nabi menjawab, “Ucapkanlah :
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ
باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.)”. (HR. al-Bukhari).
Kedua, Imam Abu Daud meriwayatkan suatu hadis :
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَرَّهُ أنْ
يُكْتاَلَ بِالْمِكْياَلِ اْلأَوْفىَ إِذاَ صَلىَّ عَلَيْناَ أهْلَ
اْلبَيْتِ فَلْيَقُلْ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
وَأزْوَاجِهِ اُمَّهَاتِ اْلـمُؤْمِنِيْنَ وَذُرِّيَتِهِ وَأهْلِ بَيْتِهِ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ — رواه أبو
داود
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang suka dibayar (mendapat) pahala yang banyak (sempurna) ketika ia bershalawat untuk kami, ahlul bait, maka ucapkanlah :
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ وَأزْوَاجِهِ اُمَّهَاتِ
اْلـمُؤْمِنِيْنَ وَذُرِّيَتِهِ وَأهْلِ بَيْتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, istri-istrinya ibunya kaum mukminin, keturunannya, dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia)”. (HR. Abu Daud).
3. Keutamaan Bershalawat Atas Nabi Muhammad saw.
Allah swt. mengajak hamba-hamba-Nya untuk bershalawat atas Nabi Muhammad saw. tentu bukan tanpa manfaat dan hikmah, khususnya bagi mereka yang membacanya. Diantara beberapa keutamaan bershalawat adalah :
Mendapat syafa‘at al-‘uzma Nabi
Muhammad saw. di hari kiamat nanti pada saat kebangkitan di saat
seluruh umat manusia berusaha mencari pertolongan demi keselamatan diri
mereka. Hal ini sebagaimana dikemukakan Rasulullah saw. di dalam
hadisnya :
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ إِذَا سَمِعْـتُمُ اْلـمُؤَذِّنَ فَقُلُوْا مِثْلَ
مَا يَقُوْلُ ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلىَّ عَلَيَّ
مَرَّةً صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ عَشْرًا ثُمَّ سِلُوا الله َ لِيَ
اْلوَسِيْلَةَ فَإِنَّهَا دَرَجَةٌ فِى اْلجَـنَّةِ لاَ تَنْـَبغِى إِلاَّ
لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ وَاَرْجُوْ اَنْ اَكُوْنَ اَناَ ذَلِكَ
اْلعَبْدُ فَمَنْ سَاَلَ الله َ لِيَ الْوَسِيْلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ
شَفَاعَتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ — رواه مسلم
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda, “Apabila kalian mendengar muadzdzin sedang adzan maka jawablah seperti apa yang ia katakan kemudian bershalawatlah atasku karena sesungguhnya orang yang bershalawat atasku sekali maka Allah akan bershalawat (merahmati) untuknya sepuluh kali lipat. Lalu memohonlah kepada Allah suatu perantara untukku karena sesungguhnya derajat di surga tidak akan diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap supaya aku menjadi hamba tersebut. Maka barangsiapa yang memohon kepada Allah bagiku suatu perantara maka ia akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat”. (HR. Muslim).
Mendapatkan pahala kebaikan berlipat ganda sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas.
Dimudahkan oleh Allah segala urusannya, baik di dunia dan akhirat.
Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 56 memberitakan keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad saw. di antara seluruh makhluk yang ada di ‘arsy,
langit, bumi dan alam semesta. Begitu agungnya sehingga Allah yang
menciptakannya beserta para malaikat memujinya dan selalu bershalawat
untuknya. Oleh karena itu, bila Allah saja membaca shalawat maka
manusia, terutama orang-orang yang beriman harus ikut memuji dan
bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Membaca
shalawat, selain bernilai ibadah, juga termasuk salah satu cara
menghormati dan memuliakan nabi. Namun, membaca shalawat saja tidaklah
cukup dan justru tidak akan mendapatkan syafaat beliau jika tidak
dibarengi menjadikannya teladan dalam kehidupan, mematuhi segala
perintah dan ajarannya, serta meninggalkan segala larangan dan perkara
yang dibencinya. Apabila hal itu tidak dilaksanakan, maka bukan syafaat
dan surga yang didapat, akan tetapi neraka dan murka Allah sebab ini
termasuk perbuatan yang menyakiti Allah dan rasul-Nya. Di dalam
al-Qur’an dijelaskan :
إن
الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله في الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا
مهينا . والذين يؤذون المؤمنين والمؤمنات بغير ما اكتسبوا فقد احتملوا
بهتانا وإثما مبينا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Ny,. Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat serta menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. al-Ahzab: 57 – 58).
Membaca
shalawat adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang yang
berfaham Ahlussunnah Wal Jama'ah, disamping amalan-amalan lain semacam
itu. Ada shalawat “Nariyah”, ada “Thibbi Qulub”. Ada shalawat “Tunjina”,
dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan “hizib” dan “rawatib” yang tak
terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan
cita-cita kepada Rasulullah sekaligus ibadah.
Salah satu hadits yang membuat kita rajin membaca shalawat ialah: Rasulullah bersabda:Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.
Salah
satu shalawat yang sangat popular ialah “Shalawat Badar”. Hampir setiap
warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan
melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun
ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara dimana dan kapan saja
“Shalawat Badar” selalu dilantunkan bersama-sama.
Shalawat
yang satu ini, “shalawat Nariyah”, tidak kalah populernya di kalangan
warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan
maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu
kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu
kepada-Nya.
Salah
satu shalawat lain yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurtubiyah,
yang disebut orang Maroko shalawat Nariyah karena jika mereka (umat
Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak apa yang
tidak disuka, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca
shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang
dikehendaki dengan cepat bi idznillah. Shalawat ini juga oleh para ahli
yang tahu rahasia alam.
Imam
Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis
shalat (fardlu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rejekinya tidak
akan putus, disamping mendapatkan pangkat/kedudukan dan tingkatan orang
kaya. (Khaziyat al-Asrar, hlm 179)
sabda Rasulullah SAW berikut ini:
Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan:Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitaban-Nuzhah.
Rasulullah
di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan
menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi.
Seperti tersebut dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda: Hidupku, juga
matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga
dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku; jika saya tahu amal
itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada
Allah. (Hadits riwayat Al-hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab shalawat ‘ala an-Nabi).
Imam Haitami dalam kitab Majma’ az-Zawaidmeyakini
bahwa hadits di atas adalah shahih. Hal ini jelas bahwa Rasulullah
memintakan ampun umatnya (istighfar) di alam barzakh. Istighfar adalah
doa, dan doa Rasul untuk umatnya pasti bermanfaat.
Ada lagi hadits lain. Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu.(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih)
“Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya berselawat (memberi rahmat) kepada Nabi
s.a.w. (oleh karena itu) wahai orang-orang yang beriman berselawatlah
kamu (meminta rahmat) untuk Nabi s.a.w dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan terhadapnya.”
(al-Ahzab 56)
Bersumberkan
daripada At Taiyimi katanya, ”Apabila mereka berselawat ke atas Nabi
s.a.w. maka para malaikat pun turut berselawat bersama mereka sehingalah
mereka selesai berselawat.”
- Satu kali selawat Allah akan membalas dengan 10 kali selawat untuknya.
- Satu kali selawat Allah akan mengangkatnya dengan 10 darjat.
- Malaikat juga akan turut membaca selawat ke atas orang yang membaca selawat untuk Rasulullah s.a.w.
- Doa yang disertai dengan selawat akan diperkenankan oleh Allah Taa’la tetapi doa yang tidak disertai dengan selawat ianya akan tergantung di antara langit dan bumi.
- Akan mendapat tempat yang dekat dengan Rasulullah s.a.w. di hari kiamat nanti.
- Allah akan menggandakan limpah kurnia dan rahmat-Nya pada mereka yang berselawat untuk Nabi s.a.w.
- Dapat membersihkan hati, jiwa dan roh kotor yang berselaput di dalam dada.
- Dapat membuktikan kecintaan dan kasih sayang kita terhadap Rasulullah.
- Mewariskan kecintaan Rasulullah terhadap umatnya.
- Akan terselamat dan terpelihara daripada segala apa yang mendukacitakan dari hal keduniaan mahu pun akhirat.
- Dengan membaca selawat akan dapat mengingatkan kembali apa-apa yang telah kita lupa.
Akan mendapat nur yang bersinar-sinar di hati apabila kita berselawat 100 kali dengan bersungguh-sungguh. - Mendapat ganjaran pahala seperti memerdekakan seorang hamba bila kita berselawat sebanyak 10 kali.
- Allah akan meluas dan melapangkan rezekinya dari sumber-sumber yang tidak diketahui.
- Allah akan memberatkan timbangan amalnya pada neraca timbangan di hari kiamat nanti.
- Mendapat keberkatan dari Allah bagi dirinya dan juga keluarganya.
- Mendapat rasa kasih sayang dari hati-hati orang mukmin terhadapnya.
- Akan mendekatkan dirinya dengan Telaga Haudh (Telaga Rasulullah s.a.w.) serta dapat pula meminumnya di hari kiamat nanti.
- Dapat melepaskan diri seseorang itu dari tergelincir semasa melalui titian Sirat dan ia dengan selamat menuju ke syurga.
Ikhwah,
Imam Ibnu Mandah dalam "al-Fawaaid", Imam al-Ashbahaani dalam
"at-Targhib", Imam ad-Dailami dalam "Musnad al-Firdaus" dan Imam
al-Baihaqi dalam "Hayatul Anbiya" meriwayatkan satu hadits daripada
Sayyidina Anas r.a. bahawasanya Junjungan Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesiapa bersholawat ke atasku 100 kali pada hari Jumaat dan malam Jumaat, nescaya ditunaikan Allah baginya 100 hajat, 70 dari hajat-hajat akhirat dan 30 dari hajat-hajat dunia. Kemudian Allah wakilkan seorang malaikat untuk menghadapku dengan membawa sholawat-sholawat tersebut dalam kuburku sebagaimana menghadap orang membawa hadiah kepada kamu
"Barangsiapa menulis shalawat, maka malaikat akan beristighfar untuknya, selama tulisan itu masih ada."
"Barangsiapa yang ingin berjumpa dan memperoleh ridla Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat."
"Hendaklah kalian memperbanyak membaca shalawat karena akan menjadi cahaya dalam kubur, ketika melewati Shiratal Mustaqim, dan akan menjadi nur yang bercahaya di dalam surga."
"Dengan selalu membaca shalawat akan meredakan murka Allah serta mematahkan tipu daya setan."
"Barangsiapa yang ingin berjumpa dan memperoleh ridla Allah, maka perbanyaklah membaca shalawat."
"Hendaklah kalian memperbanyak membaca shalawat karena akan menjadi cahaya dalam kubur, ketika melewati Shiratal Mustaqim, dan akan menjadi nur yang bercahaya di dalam surga."
"Dengan selalu membaca shalawat akan meredakan murka Allah serta mematahkan tipu daya setan."
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Busthan menulis :
"Apabila ada orang dalam suatu majelis pertemuan tida membaca shalawat kepada Nabi SAW, maka ia akan keluar dari majelis itu dengan bau tak sedap. Sebaliknya jika orang yang keluar dari suatu majelis sambil membaca shalawat, maka baunya akan lebih harum daripada minyak wangi, sebab Rasulullah SAW adalah manusia yang paling harum diantara yang harum, yang paling suci diantara orang-orang suci. Jika Nabi SAW sedang menghadiri suatu majelis dan berbicara diantara mereka, maka majelis itu penuh dengan aroma Misik."
"Apabila ada orang dalam suatu majelis pertemuan tida membaca shalawat kepada Nabi SAW, maka ia akan keluar dari majelis itu dengan bau tak sedap. Sebaliknya jika orang yang keluar dari suatu majelis sambil membaca shalawat, maka baunya akan lebih harum daripada minyak wangi, sebab Rasulullah SAW adalah manusia yang paling harum diantara yang harum, yang paling suci diantara orang-orang suci. Jika Nabi SAW sedang menghadiri suatu majelis dan berbicara diantara mereka, maka majelis itu penuh dengan aroma Misik."
Besar
sekali pahala dan kehebatan serta fadlilah shalawat kepada Nabi SAW.
Hendaklah orang beriman selalu mengucapkan shalawat, karena Rasulullah
SAW adalah perantara yang agung dari seluruh rahmat dan kenikmatan yang
telah diterima manusia.
Fadlilah
atau keutamaan membaca shalawat, diantaranya adalah untuk menerangi
hati yang gelap, menghindari kepikunan, sebagai wasilah dengan Allah,
memudahkan masuknya rizki.
Dalam sebuah hadits diterangkan :
"Pada suatu hari Jibril datang kepadaku, membawa berita gembira yang belum pernah disampaikan kepadaku. Ia menjelaskan bahwa barangsiapa diantara umatku mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah akan menganugerahkan untuknya seratus kebaikan. Barangsiapa yang membaca shalawat seratus kali, maka Allah akan menganugerahkan untuknya seribu kebaikan, kemudian memasukkan mereka ke surga, dan mengharamkan mereka masuk neraka."
Dalam sebuah hadits diterangkan :
"Pada suatu hari Jibril datang kepadaku, membawa berita gembira yang belum pernah disampaikan kepadaku. Ia menjelaskan bahwa barangsiapa diantara umatku mengucapkan shalawat satu kali, maka Allah akan menganugerahkan untuknya seratus kebaikan. Barangsiapa yang membaca shalawat seratus kali, maka Allah akan menganugerahkan untuknya seribu kebaikan, kemudian memasukkan mereka ke surga, dan mengharamkan mereka masuk neraka."
Akan
sangat utama apabila orang yang membaca shalawat dalam keadaan suci.
Didahului dengan berwudlu, menghadap kiblat dan dalam keadaan tafakur
mensifati keagungan Nabi SAW. Mentartilkan bacaannya dan tidak
tergesa-gesa.
Ungkapan al-Musthafa pada syair di atas bermakna "Orang yang terpilih" diantara semua makhluk, sehingga keutamaan Nabi Muhammad SAW melebihi malaikat di sisi Allah dan alam semesta.
Ungkapan al-Musthafa pada syair di atas bermakna "Orang yang terpilih" diantara semua makhluk, sehingga keutamaan Nabi Muhammad SAW melebihi malaikat di sisi Allah dan alam semesta.
Menurut
Imam Syafi'i, Ahlul Bait Nabi SAW adalah keturunan Bani Hasyim dan
Abdul Muthalib yang beriman. Sebagian ulama berpendapat bahwa Ahlul Bait
Nabi SAW adalah berasal dari turunan Fatimah az-Zahrah RA, satu-satunya
puteri Rasulullah SAW yang hidup sampai meninggalnya Rasulullah SAW.
Dialah yang menurunkan cucu-cucu Nabi SAW dan seterusnya.
Ada pengertian yang berbeda dari para ulama tentang Ahlul Bait Rasulullah SAW, seperti penjelasan berikut :
a. Mereka yang senantiasa meninggalkan hal-hal yang kotor, orang-orang yang senantiasa membersihkan dirinya menjadi manusia yang suci bersih, seperti terungkap dalam shalawat berikut :
a. Mereka yang senantiasa meninggalkan hal-hal yang kotor, orang-orang yang senantiasa membersihkan dirinya menjadi manusia yang suci bersih, seperti terungkap dalam shalawat berikut :
اللهم صل على سيد نا محمد وال سيد نا محمداللذين اذهبت عنهم الرخس وطهر تهم تطهيرا
b. Orang yang mendapat kebahagiaan dengan ketakwaannya dan mendapat ridla Allah SWT, seperti ditegaskan dalam shalawat berikut :
ياايهالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Semoga Bermanfaat
Sumber: http://lantora-kalawa.blogspot.com/2013/08/keutamaan-shalawat-kepada-rasulullah.html
barakallah :D
ReplyDelete