Home » , , , , , , , , , , , , , , » Dendam adalah cita-cita

Dendam adalah cita-cita

Dalam kehidupan kita ini, ada orang-orang yang merasa hidupnya hanyalah akan berarti apabila mereka mampu membalas dendam. Bagi orang-orang yang memendam dendam ini, tidak ada kehormatan atau makna lain selain terbalasnya dendam kesumat tersebut.

Dendam sebenarnya juga merupakan sebuah cita-cita, namun biasanya lebih bermakna negatif. Cita-cita itu memang penting dimiliki oleh siapa pun. Cita-citalah yang bisa memberi kekuatan atau dorongan yang sangat besar. Cita-citalah yang men-drive seseorang menuju impiannya. Tetapi sekali lagi, dendam adalah sebentuk cita-cita yang negatif.

Memang dendam itu memberikan energi yang luar biasa besar, tetapi juga membutakan mata, mematikan perasaan, dan melenyapkan akal sehat. Dendam selalu mendorong orang untuk menyakiti, melecehkan, meruntuhkan moral, menghancurkan, bahkan memusnahkan pihak lain. Tanpa pandang bulu dan bila perlu melawan siapa pun yang menghalangi terbalasnya dendam itu. Petaka dendam semacam ini dapat kita lihat dalam kisah-kisah kerajaan di masa lalu, tapi juga masih ada di kehidupan kita sehari-hari hingga saat ini.

Orang bisa saja memiliki dendam yang sangat kuat, ada pula yang bersifat ringan. Namun dendam tetaplah dendam yang apabila dibalaskan akan menimbulkan masalah baru. Yang sangat-sangat berbahaya dari dendam adalah kemampuannya untuk menciptakan dendam balasan. Dendam yang terlampiaskan akan melahirkan dendam kesumat baru di pihak yang dihancurkan. Anak keturunan atau siapa pun yang terkait akan melanjutkan dendam dan bersumpah membalaskan dendam tersebut. Seperti lingkaran setan yang tak berujung pangkal.

Satu-satunya buah dendam hanyalah samudera keperihan yang tak bertepi. Tetapi hingga detik ini, kita saksikan tindakan-tindakan brutal tak berperikemanusiaan yang melahirkan dendam-dendam baru. Kita lihat bagaimana perang yang terjadi di Timur Tengah atau belahan bumi lainnya, di mana tindakan saling bunuh dan saling menghancurkan telah menimbulkan dendam kolektif yang luar biasa destruktif.

Dalam benak saya, alangkah indahnya jika keseluruhan energi dan pikiran kita difokuskan bukan untuk melampiaskan dendam, tetapi dicurahkan untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat baik untuk diri pribadi kita maupun orang lain. Alangkah damainya republik ini jika setiap dari kita ikut serta dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan demi kebahagiaan orang-orang di sekitar kita, serta mereka yang membutuhkan pertolongan kita. Hilangkan dendam antar golongan, suku, agama, ras, ideologi atau keyakinan politik. Sesungguhnya kita dipersatukan dalam tindakan kebaikan.
sumber: internet

Posted by : Irayani Aco Faisal - About Me

Blog ini hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga dapat digunakan untuk umum serta menyebarluaskan ide dan pemikiran. Hal ini untuk memudahkan saya membaca/melihat kembali dimana saja dan kapan saja apa yang telah saya posting, tentunya juga fasilitas mendukung. Posting yang saya input di blog ini sebahagian besar hasil copas (copy dan paste) dari tulisan-tulisan di dunia maya (internet) yang sudah tentu menyangkut masalah pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Namun tidak menutup kemungkinan bila Anda adalah orang yang kreatif, suka menulis, mempunyai banyak ide, atau pengurus atau anggota sebuah organisasi sebuah perkumpulan, Anda dapat mengirimkan tulisan Anda melalui email (thankstoo@gmail.com). Jadi, sebelumnya kami meminta Maaf jika ada salah dalam memposting karena seperti yang kami ketahui bahwa tiada satupun makhluk yang sempurna kecuali Allah, serta tiada ilmu yang kita dapatkan kecuali dari Allah SWT, dan kita akan kembali kepada-Nya.

Join Me On: Facebook | Twitter | Flickr :: Terimakasih Atas Kunjungan Anda ! ::

0 comments:

Post a Comment