Yang akan ikut mayat adalah tiga hal iaitu,
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya
Ada dua yang kembali dan satu akan tinggal bersamanya iaitu,
1. Keluarga dan hartanya akan kembali
2. Sementara amalnya akan tinggal bersamanya.
Maka ketika roh meninggalkan jasad...
Terdengarlah suara dari langit memekik, "wahai fulan anak si fulan,
- Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau Dunia yang meninggalkanmu.
- Apakah kau yang telah mengumpul harta kekayaan, atau kekayaan yang telah mengumpul mu.
- Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpuk mu
- Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah mengubur mu."
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Mana badan mu yang dulunya kuat, mengapa kini terkulai lemah.
- Mana lisan mu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara.
- Mana telinga mu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa.
- Mana sahabat-sahabat mu yang dahulunya setia, mengapa kini Raib tak bersuara."
Ketika mayat siap di kafan... suara dari langit terdengar memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridho
- Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka ALLAH
- Kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa bekal
- Kau telah keluar dari rumah mu dan tidak akan kembali selamanya
- Kini kau tengah safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan."
Ketika mayat di usung... terdengar dari langit "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila amal mu adalah kebajikan
- Berbahagialah apabila mati mu di awali taubat
- Berbahagialah apabila hidup mu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap di sembahyangkan.. Terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat.
- Apabila baik maka kau akan melihatnya baik.
- Apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat di baringkan di liang lahat, terdengar suara memekik dari langit... "wahai fulan anak si fulan...
Apa yang telah kau siapkan dari rumah mu yang luas di dunia untuk kehidupan yang penuh gelap gulita disini.
Wahai fulan anak si fulan...
- Dahulu kau tertawa kini dalam perut ku kau menangis.
- Dahulu kau bergembira, kini dalam perut ku kau berduka.
- Dahulu kau bertutur kata, kini dalam perut ku kau bungkam seribu bahasa."
Ketika manusia meninggalkan sendirian... ALLAH berkata kepadanya... "wahai Hamba-Ku...
- Kini kau tinggal seorang diri.
- Tiada teman dan tiada kerabat.
- Di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap.
- Mereka pergi meninggalkan mu seorang diri.
- Padahal, karena mereka kau pernah langgar perintah-Ku.
Hari ini...
Akan Ku tunjukkan kepada mu
- Kasih sayang Ku
- Yang akan takjub seisi alam.
- Aku akan menyanyangi mu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya."
Kepada jiwa-jiwa yang tenang ALLAH berfirman;
"Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabb mu. Dengan hati yang puas lagi di ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah Hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Jannah-KU."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah haditsnya yang lain. Beliau bersabda; "Wakafa bi al mauti wa'idha." artinya; "Cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagi mu !"
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat yang bernilai ibadah.
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya
Ada dua yang kembali dan satu akan tinggal bersamanya iaitu,
1. Keluarga dan hartanya akan kembali
2. Sementara amalnya akan tinggal bersamanya.
Maka ketika roh meninggalkan jasad...
Terdengarlah suara dari langit memekik, "wahai fulan anak si fulan,
- Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau Dunia yang meninggalkanmu.
- Apakah kau yang telah mengumpul harta kekayaan, atau kekayaan yang telah mengumpul mu.
- Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpuk mu
- Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah mengubur mu."
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Mana badan mu yang dulunya kuat, mengapa kini terkulai lemah.
- Mana lisan mu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara.
- Mana telinga mu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa.
- Mana sahabat-sahabat mu yang dahulunya setia, mengapa kini Raib tak bersuara."
Ketika mayat siap di kafan... suara dari langit terdengar memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridho
- Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka ALLAH
- Kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa bekal
- Kau telah keluar dari rumah mu dan tidak akan kembali selamanya
- Kini kau tengah safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan."
Ketika mayat di usung... terdengar dari langit "wahai fulan anak si fulan...
- Berbahagialah apabila amal mu adalah kebajikan
- Berbahagialah apabila mati mu di awali taubat
- Berbahagialah apabila hidup mu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap di sembahyangkan.. Terdengar dari langit suara memekik, "wahai fulan anak si fulan...
- Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat.
- Apabila baik maka kau akan melihatnya baik.
- Apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat di baringkan di liang lahat, terdengar suara memekik dari langit... "wahai fulan anak si fulan...
Apa yang telah kau siapkan dari rumah mu yang luas di dunia untuk kehidupan yang penuh gelap gulita disini.
Wahai fulan anak si fulan...
- Dahulu kau tertawa kini dalam perut ku kau menangis.
- Dahulu kau bergembira, kini dalam perut ku kau berduka.
- Dahulu kau bertutur kata, kini dalam perut ku kau bungkam seribu bahasa."
Ketika manusia meninggalkan sendirian... ALLAH berkata kepadanya... "wahai Hamba-Ku...
- Kini kau tinggal seorang diri.
- Tiada teman dan tiada kerabat.
- Di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap.
- Mereka pergi meninggalkan mu seorang diri.
- Padahal, karena mereka kau pernah langgar perintah-Ku.
Hari ini...
Akan Ku tunjukkan kepada mu
- Kasih sayang Ku
- Yang akan takjub seisi alam.
- Aku akan menyanyangi mu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya."
Kepada jiwa-jiwa yang tenang ALLAH berfirman;
"Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Rabb mu. Dengan hati yang puas lagi di ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah Hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Jannah-KU."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah haditsnya yang lain. Beliau bersabda; "Wakafa bi al mauti wa'idha." artinya; "Cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagi mu !"
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat yang bernilai ibadah.
Sumber: https://www.facebook.com/FP.BelajarMenjadiMuslimah
Gambar Ilustrasi, Sumber: search google.co.id
0 comments:
Post a Comment