Home » , , , , , , , , , , , , , , » Bukan Hanya di Dunia

Bukan Hanya di Dunia

Kebahagiaan di akhirat sangat tergantung pada kebahagiaan di dunia. Olehnya itu, orang yang berakal harus tahu bahwa kehidupan dunia ini masih berhubungan dengan kehidupan di akhirat nanti, yang sebenarnya adalah bagian dari kehidupan yang satu. Yang gaib dan yang tampak ,dunia dan akhirat, kini dan esok, itu sebenarnya satu. Yang gaib dan yang tampak, dunia dan akhirat, kini dan esok, itu sebenarnya satu. Ada sebagian yang mengira bahwa kehidupannya hanyalah kehidupan di dunia ini saja, sehingga dia pun menimbun harta sebanyak-banyaknya. Dia mencari keabadian, hatinya sudah terikat pada kehidupan yang fana ini. Kemudian dia mati, semua terobsesi, angan-angan dan cita-citanya menggunung dalam dada.
Kami berangkat pagi dan sore ‘tuk kebutuhan kita, Padahal kebutuhan orang yang hidup tidak pernah ada akhirnya Kebutuhan manusia itu mati bersamanya, Dan masih ada kebutuhan lain yang belum terlaksana Berulangnya pagi dan berlalunya sore menghantarkan yang kecil menjadi tua Dan yang tua menjadi tiada Jika malam telah beranjak tua, akan segera datang hari muda menggantikannya.
Saya tak habis pikir terhadap diri sendiri dan orang-orang di lingkungan saya: Mereka selalu berangan-angan jauh, berlama-lama bermimpi, berobsesi terlalu tinggi, berkeinginan untuk hidup abadi, melakukan pencarian yang tiada batas. Tapi tiba-tiba satu diantara kita pergi tanpa terlebih dahulu diajak bermusyawarah, tanpa diberi kabar, dan tanpa pernah diberikan pilihan: {Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti)apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi maka dia akan mati.} (QS.Luqman:34)
Ada tiga pertanyaan yang merupakan pertanyaan tentang hakikat: Pertama: Kapan Anda memperkirakan bahwa Anda akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman jika Anda belum ridha dengan Rabb, dengan hukum-hukum, perbuatan-perbuatan, qadha dan qadhar-Nya. Dan, belum ridha dengan rezeki dan karunia yang Allah berikan kepada Anda? Kedua: Apakah Anda telah mensyukuri semua nikmat, karunia, dan berbagai kebaikan yang diberikan sehingga kini Anda menuntut dan meminta yang lain? orang yang tidak mampu mensyukuri yang sedikit maka dia akan lebih mensyukuri yang lebih banyak. Ketiga: Mengapa kita tidak mengambil faedah dari yang telah Allah karuniakan kepada kita, agar kita bisa mengembangkannya, mengefektifkannya, membersihkannya dari semua kekejian dan kotoran ,dan selanjutnya kita dapat memberikan manfaat, kontribusi, dan pengaruh dalam kehidupan ini.?
Sifat-sifat terpuji dan karunia-karunia yang agung, sebenarnya ada di dalam akal dan jasad kita. Namun itu, oleh sebagian besar dari kita, dilihatnya seperti barang tambang yang mahal yang terkubur di dalam tanah, di dalam perut bumi yang hingga kini belum ditemukan orang yang cerdas yang bisa menambangnya dari dalam bumi untuk kemudian dicuci dan dibersihkan agar menjadi cemerlang, berkilau dan jelas dimana harus ditempatkan.
sumber: internet

Posted by : Irayani Aco Faisal - About Me

Blog ini hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga dapat digunakan untuk umum serta menyebarluaskan ide dan pemikiran. Hal ini untuk memudahkan saya membaca/melihat kembali dimana saja dan kapan saja apa yang telah saya posting, tentunya juga fasilitas mendukung. Posting yang saya input di blog ini sebahagian besar hasil copas (copy dan paste) dari tulisan-tulisan di dunia maya (internet) yang sudah tentu menyangkut masalah pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Namun tidak menutup kemungkinan bila Anda adalah orang yang kreatif, suka menulis, mempunyai banyak ide, atau pengurus atau anggota sebuah organisasi sebuah perkumpulan, Anda dapat mengirimkan tulisan Anda melalui email (thankstoo@gmail.com). Jadi, sebelumnya kami meminta Maaf jika ada salah dalam memposting karena seperti yang kami ketahui bahwa tiada satupun makhluk yang sempurna kecuali Allah, serta tiada ilmu yang kita dapatkan kecuali dari Allah SWT, dan kita akan kembali kepada-Nya.

Join Me On: Facebook | Twitter | Flickr :: Terimakasih Atas Kunjungan Anda ! ::

0 comments:

Post a Comment